Rabu, 28 September 2011

RAGAM BAHASA

RAGAM BAHASA INDONESIA
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.
MACAM-MACAM RAGAM BAHASA
1.Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
2.Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
3.Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
4.Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
5.Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
6.Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
7.Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.


Sifat ragam bahasa ilmu
1.Baku
2.Konotatif
3.Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
4.Kohesif
5.Koheren
6.Mengutamakan kalimat pasif
7.Konsisten
8.Logis
9.Efektif
10.Kuantitatif



1.Baku

Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku,yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku, yakni EYD, dan dalam ragam lisan menggunakan ucapan yang baku,menggunakan kata-kata,strukturfrasa,dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.


Contoh:
dikarenakan kekurangan dana,tenaga ahli,dan lain sebagainya.
maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi diindonesia bagian timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha asing. (tidak baku)
 
Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka proyek pemban gunansarana telekomunikasi diIndonesia timur terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing. (baku)




2.Denotatif

Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.

Contoh:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojong soang belum memperoleh penerangan yang memadai. (tidak lugas)
Maksud kalimat diatas tidak jelas karena kata penerangan mengandung makna ganda, yaitu informasi atau listrik.


3.Berkomunikasi dengan pikiran dari pada perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang,jelas,tidak berlebih-lebihan atau hemat,dan tidak emosional.


Contoh:
Sebaiknya letak kampus tidak dekat dengan pasar,stasiun,terminal,atau tempat-tempat ramai lain-lainnya,sebab jika dekat dengan tempat-tempat ramai seperti itu kegiatan belajar akan mengalami gangguan. (tidak efisien)


Perbaikan:
sebaiknya letak kampus tidak berdekatan dengan tempat-tempat yang ramai supaya kegiatan belajar tidak terganggu. (efisien)



4.Kohesif

Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur,baik dalam kalimat maupun dalam alinea,dan juga hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang lainnya bersifat padu maka digunakan alat-alat penghubung,seperti kata-kata penunjuk,dan kata-kata penghubung.



5.Koheren

Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.



6.Mengutamakan Kalimat Pasif

Contoh:
penulis melakukan penelitian ini dilaboratorium.

Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium.



7.Konsisten
Konsisten dalam segala hal,misalnya dalam penggunaan istilah,singkatan,tanda-tanda,dan juga penggunaan kata ganti diri.


8.Logis

Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat di terima akal.


Contoh:
Alat itu basah kena bensin,tetapi sebentar lagi juga akan menguap. (tidak logis)

Perbaikan:
Alat itu basah kena bensin,tetapi sebentar lagi bensin itu akan menguap. (logis)


9.Efektif

Ide yang di ungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penuturan atau oleh penulis,maupun oleh penyimak atau pembaca.



10.Kuantitatif
Keterangan yang di kemukakan pada kalimat dapat di ukur secara pasti.

Contoh:
Untuk menanam pohon itu,diperlukan lubang yang cukup dalam.

Perbaikan:
Untuk menanam pohon itu,diperlukan lubang dengan ke dalaman satu meter.










Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia


Dalam pemakaian bahasa Indonesia,termasuk bahasa Indonesia ragam ilmiah,sering dijumpai penyimpangan dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi kejelasan pesan yang  disampaikan.Penyimpangan/kesalahan umum dalam berbahasa Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut.



1.Hiperkorek Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa karena "membetulkan" bentuk yang sudah benar sehingga menjadi salah.

Contoh:
utang (betul) menjadi hutang(hiperkorek)
insaf (betul) menjadi insyaf(hiperkorek)
pihak (betul) menjadi fihak(hiperkorek)
jadwal (betul) menjadi jadual(hiperkorek)
asas (betul) menjadiazas(hiperkorek)



2.Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya tidak di perlukan.

Pleonasme ada tiga macam yaitu:

a.Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam satu kelompok kata
zaman dahulu (benar)
dahulu kala (benar)
zaman dahulu kala (pleonasme)

b.Bentuk jamak dinyatakan dua kali
ibu-ibu (benar)
paraibu (benar)
paraibu-ibu (pleonasme)
tolong-menolong (benar)
salingmenolong (benar)
salingtolong-menolong (pleonasme)

c.Penggunaan kata tugas (keterangan) yang tidak diperlukan karena pernyataannya sudah cukup jelas.

Contoh:
Maju ke depan.
Kambuh kembali.


3.Kontaminasi
 Istilah kontaminasi dipungut daribahasa Inggris contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa,kata itu diterjemahkan dengan‘kerancuan’. Rancu artinya‘kacau’dan kerancuan artinya ‘kekacauan’.
Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur bahasa yang tidak tepat,seperti morfem dan kata.
Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata yang salah bentuk.
Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau atau kalimat yang kacau.
Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan dua halyang berbeda sehingga menjadi suatu hal yang tumpang tindih.
Contoh kontaminasi imbuhan:
(meng+kesamping+kan) → mengesampingkan (benar)
(men+samping+kan) → menyampingkan (benar)
                                                ↓
                                        mengenyampingkan
                                        (kontaminasi)

Contoh kontaminas ifrase:
Kadang-kadang (benar)
Adakala(nya) (benar)
Kadangkala (kontaminasi)
Berulang-ulang (benar)
Berkali-kali (benar)
Berulangkali (kontaminasi)

Contoh kontaminas ikalimat:
Rapat itu dihadiri oleh para pejaba tsetempat.(benar)
Dalam rapat itu, hadir para pejabat setempat.(benar)
Dalam rapat itu  dihadiri oleh para pejabat setempat. (kontaminasi)
Anak-anak dilarang merokok. (benar)
Anak-anak tidak bolehmerokok. (benar)
Anak-anak dilarang tidak boleh merokok. (kontaminasi)

4.Perombakan Bentuk Pasif
Perombakan bentuk pasif ada tiga:
a.Pemakaian awalan di- untuk bentuk pasif yang seharusnya tidak berawalan di-

Contoh:

Buku itu dibaca oleh saya. (tidak baku)
Buku itu saya baca.(baku)
Buku itu dibaca oleh kamu. (tidak baku)
Buku itu kamu baca.(baku)

b.Penghilangan awalan di- untuk bentuk pasif yang seharusnya menggunakan awalan di-

Contoh:

Buku itu dibaca oleh mereka. (baku)
Buku itu mereka baca. (tidakbaku)
Buku itu dibaca oleh Amin. (baku)
Buku itu Amin baca. (tidakbaku)

c.Penyisipan kata diantara dua kata dari sebuah frase terikat

Contoh:

Buku itu saya akan baca. (tidakbaku)
Buku itu akan saya baca. (baku)
Masalah itu kami sudah bahas kemarin. (tidakbaku)
Masalah itu sudah kami bahas kemarin. (baku)


5.Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan pemakaian/penghilangan kata tugas
Kesalahan pemakaian kata tugas dalam berbahasa Indonesia ada tiga macam:

a.Ketidak tepatan kata tugas yang digunakan

Contoh:Hasil dari pada penelitian itu sangat memuaskan. (tidak tepat)
Hasil penelitian itu sangat memuaskan. (baku)


b.Pemakaian kata tugas yang tidak diperlukan

Contoh:
Kepada mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan mengikuti kuliah. (tidak baku)
Mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan mengikuti kuliah. (baku)


c.Penghilangan kata tugas yang diperlukan

Contoh:
Dia bekerja sesuai peraturan yang berlaku. (tidak baku)
Dia bekerja sesua idengan peraturan yang berlaku. (baku)


6.Pengaruh bahasa daerah
Pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia ada dua macam.

a.Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu pemakaian awalan ke- (yang seharusnya awalan ter-) dan penghilangan imbuhan.

Contoh:
pemakaian awalan ke-:
ketabrak, kepukul (tidak baku)
tertabrak, terpukul (baku)

Contoh penghilangan imbuhan:
Hasil penelitiannya beda dengan hasil penelitian saya. (tidak baku)
Hasil penelitiannya berbeda dengan hasil penelitian saya. (baku)
Pegawai itu di pindahkan keluar kota. (tidak baku)
Pegawai itu dipindahkan keluar kota. (baku)


b.Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan akhiran–nya

Contoh:
Rumahnya Pak Ahmad sangat besar. (tidak baku)
Rumah Pak Ahmad sangat besar.(baku)




7.Pengaruh bahasa asing
Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia ialah pemakaian kata tugas (kata ganti penghubung) seperti: yang mana, dimana, kepada siapa.

Contoh:
Baju yang mana baru saya beli, telah sobek. (tidak baku)
Baju yang baru saya beli, telah sobek. (baku)
Bandung dimana saya  dilahirkan sekarang sangat panas. (tidak baku)
Bandung tempat saya dilahirkan sekarang sangat panas. (baku)
Orang kepada siapa ia berlindung, kemarin meninggal dunia.(tidak baku)
Orang tempat ia berlindung, kemarin meninggal dunia. (baku)



situs :http://ibuku.zxq.net/Bab%201%20Sifat%20Ragam%20Bahasa%20Ilmu.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar